Selamat Beraktifitas,, Tetap Semangat,, Raih Semua Impian,, dan Jangan Pernah Lupakan Tuhanmu

Pages

.

News Pages



Popular Posts

.

Profil


Duluan mana Ayam atau Telor ???

Selasa, 25 Mei 2010

Duluan mana ayam atau telor…..???? wallaaaah tebakan ini sudah lama banget, JADUL. Saya gak mau komen soal ini cuma tebakan ini ada kaitannya dengan cerita seeorang yang terlalu banyak mikir.

Begini…… kalau mau buka usaha biasanya mereka (pemain baru) mikirnya itu bisa sampai sejuta kali, dipikiiiiiiiiirr terus baru habis itu di pikir lagi, gak pernah jalan-jalan.

Tanya kanan kiri mengenai bisnis yang mau dirintis kira-kira bagus nggak kedepannya, tanya ke ramalan kira-kira cocok nggak dengan shio-nya, tanya pasangannya (kalo punya) apakah bisnis ini nanti ngganggu nggak dan sejuta alasan lainnya.

Aneh….. jalan aja belum kok sudah banyak mikirnya padahal Tuhan kan sudah memberikan petunjuk kepada kita bahwa segala sesuatu di dunia ini selalu berpasangan, contoh,  ada pintar ada bodoh, ada laki ada perempuan, ada sehat ada sakit dan ada untung ada rugi.

Sudah jelaskan bahwa kalau kita nggak rugi pasti untung dan kalau kita enggak untung pasti rugi jadi biarpun dipikir sejuta kalipun tetep bisnis itu nantinya kalau nggak untung ya rugi…………. gitu aja kok repot.

Untuk memotivasi biar lebih semangat maka lebih baik kalimatnya diganti saja dengan kalimat begini, ada pintar ada sangat pintar, ada sehat ada sangat sehat, ada untung ada sangat untung.

Jadi sekali lagi… kalau mau jualan atau mau pengembangan bisnis lebih baik lakukan saja jangan banyak mikir….. ingat JANGAN BANYAK MIKIR cukup sedikit saja mikirnya habis itu langsung action.
 Salah satu bukti bahwa action lebih penting daripada mikir

Ada acara di Bekasi tanggal 12-13 Juni 2010 di Bekasi Square jam 9 pagi sampai sore yang bertema tentang Festival Wirausaha Bekasi dengan pembicara Bob Sadino, Ippo Santosa, Silih Agung Wisesa, Wahyu Saidi.

Dateng aja dan rasakan kentalnya aura wirausaha di Festival Wirausha Bekasi tersebut atau lihat di situsnya http://www.festivalwirausaha.com

Sekarang balik lagi ke pertanyaan diatas, duluan mana ayam atau telor…??
Kalau saya yang jawab, kalau telor dulu yang keluar maka langsung tak dadar buat campuran jualan nasi goreng dan kalau yang keluar ayam maka langsung tak tambah tepung buat jualan Fried Chicken……. sing penting JUALAN


http://rawiwahyudiono.wordpress.com
Read Post | komentar

Impian Anak Petani

Rabu, 19 Mei 2010


Berikut ini cerita tentang seorang anak petani miskin di sebuah sekolah dasar di australia di sebuah wilayah pedesaan yang cukup terpencil.

Beberapa puluh tahun yang lalu, disuatu hari saat anak ini sekolah, sang guru seni menyuruh anak didiknya untuk menggambar rumah impiannya, sangat tidak disangka anak petani miskin ini menggambar rumah yang sangat besar dan mewah. Dengan keyakinan tinggi si anak merasa bahwa gambarnya bagus dan layak mendapatkan nilai A, namun apa yang terjadi ? sang guru memberikan nilai F untuk gambarnya tersebut.

Anak tersebut memprotes sang guru, "Kenapa engkau memberikan aku nilai F padahal rumah yang ku gambar sangat bagus ?"

Sang guru menjawab, "Engkau terlalu menghayal! bagaimana mungkin engkau seorang anak petani miskin di desa kecil ini dapat memiliki rumah besar dan mewah seperti itu? sangat tidak masuk akal!!"

Rupanya anak kecil tersebut benar-benar kecewa dengan penilaian gurunya tersebut, namun dia tidak putus asa, kejadian ini membuat dia benar-benar berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya.

Di akhir cerita, terbuktilah bahwa anak petani di desa terpencil tersebut berhasil mewujudkan mimpinya, ia sekarang sudah menjadi pengusaha sukses dan berhasil membangung sebuah rumah besar dan mewah seperti yang dahulu diimpikannya.

Saat rumah tersebut selesai dibuat, ia mengundang teman-teman dan warga di sekitar rumahnya, termasuk gurunya yang dahulu memberikan nilai F untuk mimpi besarnya.

Sang guru hanya bisa terdiam dan tercengang saat melihat sebuah gambar yang sudah lusuh dalam sebuah pigura yang indah, sebuah gambar rumah besar dan mewah dengan nilai F, tulisan tangan sang guru.

Pelajaran berharga yang bisa diambil dari kisah ini, jangan pernah berkecil hati jika orang-orang menertawakan mimpi-mipi Anda, jangan takut mengejar mimpi meskipun Anda dianggap sebagai orang gila. Jangan khawatir, hampir sebagian besar pengusaha sukses dan orang-orang hebat di dunia ini pernah dianggap gila oleh banyak orang.

www.pengusahamuslim.com
Read Post | komentar

Hendry Martin jadi Karyawan yang Sukses Berbisnis

Jumat, 14 Mei 2010

Kesibukannya sebagai professional di perusahaan telekomunikasi tak menyurutkan langkahnya untuk membesut usaha bengkel motor yang menjadi salah satu hobinya. Auto Clinic Dysha Motorsports (DMS), miliknya tak sekedar memberikan pelayanan servis, namun juga menciptakan produk otomotif yang inovatif. (Wahyuningsih Kurniawati)

 “Anda bisa memulai bisnis dari hobi”. Petuah seperti sering diutarakan oleh pebisnis yang sukses. Menurut mereka dari hobi, seseorang bisa menjalankan bisnis dengan sepenuh hati serta mengetahui secara detail usaha yang dijalankan. Itu pula yang dilakukan Hendry Martin. Ia mengakui bahwa ‘resep’ tersebut sudah terbukti manjur. Maka kendati ia tiap hari harus bergelut dengan bidang telekomunikasi, kegilaannya terhadap dunia otomotif tak pernah surut.

Untuk mewujudkan hobi serta ide-ide yang ada dalam benaknya, Martin, kemudian mendirikan DMS pada tahun 2003. Ia banyak mendengarkan keluhan customer yang datang ke bengkelnya. Dari situlah muncul ide inovatif untuk mewujudkan keluhan maupun masukan yang ia peroleh. Dengan dibantu tujuh orang karyawan pada workshop dan tiga orang pada produksi, Martin mencoba menelurkan produk baru yang inovatif.

Salah satu produk inovatif terbaru yang ia ciptakan yaitu generator versi ketiga, HHO. Martin menyebutnya hydrogen power saver, dimana teknologinya mampu mengoptimalkan kerja bahan bakar sehingga mampu menghemat hingga 80% bahan bakar. Martin mencontohkan, mobil yang biasa ia pakai yaitu Volvo seri 850, yang awalnya perbandingan bensin 1 liter untuk 5,3 kilometer, sekarang mampu 1 liter untuk 14,3 kilometer!
Produk ini cocok sekali melihat bahwa pemerintah akan menerapkan sanksi pidana terhadap kendaraan tidak lulus uji emisi yang akan dilakukan di tahun 2010. Uji emisi ini sendiri bermanfaat untuk mengetahui efektivitas proses pembakaran bahan bakar pada mesin dengan cara menganalisis kandungan karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang terkandung di dalam gas buang. Selain itu, uji emisi ternyata berguna untuk mengetahui adanya kerusakan pada bagian-bagian mesin kendaraan serta membantu saat melakukan setting campuran udara dan bahan bakar dengan tepat..

Martin menjamin, bahwa jika mobil yang menggunakan hydrogen power saver akan lolos uji emisi, termasuk pada mobil-mobil tua. “Sekarang ada uji emisi, rata-rata mobil tua susah lulus uji emisi, saya bantu bisa lulus uji emisi, saya warranty, cash back 100%. Kalau tidak lulus uji emisi saya balikin duitnya cash,” ujar ayah dari dua anak ini sembari menambahkan bahwa DMS yang ia tawarkan ini adalah sebuah teknologi.
Dysha Motor Sports 
Selain itu adapula DC booster, CDI stabilitzier DC/AC, electric stabilitzerAC/DC, hydrogen generator, relay lampu, sampai pada cairan yang mampu memandulkan karat tangki. Untuk cairan pemandul karat tangki ini, menurut Martin, hal ini dikarenakan setiap motor dan mobil tangkinya pasti melewati proses kimia (karatan,-red) tersebut. Apabila dicampurkan dengan cairan yang DMS racik, tangki yang sudah berkarat itu mandul dan tidak akan berkarat lagi.
Dalam menjalankan usahanya ini, Martin dibantu oleh istri dalam hal mengelola keuangan dan seorang tangan kanan dalam marketingnya. “Arahan-arahan saya langsung saya berikan sama dia (tangan kanan,-red). Dia itu tidak ada hubungan saudara. Murni professional, orang luar yang bekerja dengan saya lebih dari dua tahun, sudah bisa dipercaya,” ujar Martin yang mengaku memiliki kepuasan batin tersendiri dapat memperkerjakan orang lain.

Sebagai seorang karyawan yang sekaligus pengusaha, pria yang pernah menjalani usaha Multi Level Marketing (MLM) ini tak bisa sepenuhnya memantau 100% usahanya ini. Paling hanya weekend saja dia dapat turun langsung memantau usahanya ini. Tak pelak ia pun pernah merasakan kepahitan dalam usahanya ini. Martin di tipu orang yang ia percayai dalam mengelola bengkelnya ini. Tak mau hal itu menimpanya lagi. Maka sejak tiga tahun lalu, istrinyalah yang memegang penuh keuangan DMS.

Sejak awal berdiri sampai sekarang, DMS telah berkembang menjadi sebuah usaha yang mampu melebar tidak hanya bengkel saja, namun juga menjadi sebuah usaha produksi produk otomotif yang mampu menguasai pasar bahkan hingga mengekspor ke beberapa negara. Tak hanya itu, kini DMS pun telah memiliki franchise yang berada di Jawa Timur, Malang, Sumatera Barat, Bintaro dan akan menyusul di tahun 2010 di wilayah Pondok Gede. Keberhasilannya ini, tentunya tak lepas dari pola bisnis yang Martin kembangkan.

Untuk usaha bengkel franchise-nya ini, Martin mengatakan bahwa mereka yang berminat cukup membayar sebesar Rp 30 juta, dimana Rp 10 juta untuk administrasi, Rp 5 juta untuk software, dan Rp 15 juta franchise fee selama tiga tahun. Namun, di tahun 2010 ini Martin ingin menambahkan franchise fee menjadi Rp 10 juta untuk satu tahun. Untuk mekanik, Martin akan memberikan training gratis dan langsung praktek di bengkel DMS miliknya.
Dysha Motor Sports 
Meskipun berstatus karyawan, Martin tetap bisa mengatur waktu dalam menjalankan pekerjaan dan usahanya. Kuncinya terletak pada strategi yang ia terapkan dalam menjalankan usahanya ini yaitu dengan menyasar segmented market, selalu berinovasi dan membuat bisnis baru. “Misalnya sebelumnya usaha kita bengkel, sekarang kita sudah punya reseller, franchise. Jadi create open opportunity buat orang lain, supaya ikut mengembangkan,” ujar ujar pria kelahiran Padang, 22 Februari 1974 ini.

Dan dibawah payung CV Multiniaga Solusindo, Martin mengembangkan usahanya menjadi sebuah usaha yang bergerak di manufacture, distributor & general trading yang concern pada produk otomotif. Ia bersyukur bengkelnya mengalami pertumbuhan yang pesat. Selain sudah membuka cabang, bengkelnya dalam seminggu bisa didatangi 25-30 customer.

Kini DMS juga telah memiliki  agen/ reseller yaitu yang berada di Kebun Jeruk, Tegal, BSD Serpong, Rawamangun. Martin menuturkan terdapat juga agen kecil, tapi pemasarannya lewat komunitas. “Jadi ada salah satu teman pengurus dari BKRC, klub Kawasaki, klub Honda Revo, kita jual ke mereka dengan branded-nya mereka. Barang dari saya, tapi saya jual ke mereka dengan brand mereka. Misalnya klubnya BKRC, kita bikin barangnya BKRC performance boster, padahal dalaman alat ini sama dengan dalaman alat kita,” tutur pria lulusan Telekomunikasi Politeknik Andalas ini.

Hal ini ia terapkan karena ingin mengembangkan sebuah pola bisnis yang baru. Sehingga tak hanya brand tertentu yang beredar dipasaran, tapi juga brand lain dengan produk yang sejenis. Martin menuturkan ini supaya dapat me-maintance pasar. Jadi jika terjadi perang harga, barang yang ada dipasaran adalah barang dari dia juga

Untuk saat ini, Martin lebih mengembangkan bisnis franchise bengkelnya. Sedangkan untuk kedepannya, Martin tengah menyiapkan  pola khusus untuk majemenen MLM penjualan produk-produk buatannya yang akan di kemas dengan brand yang baru lagi dan mengembangkan usahanya ke bidang makanan, semacam bisnis ritel kaki lima, yang lebih menyasar ke harga yang murah tapi dengan kualitas makanan hotel bintang lima.

 
© 2010 Majalah Pengusaha - Referensi Usaha Anda
Read Post | komentar

Waralaba Balon Udara

Perusahaan Anda butuh balon udara sebagai media iklan? Tak perlu pusing, karena terdapat jasa penyewaan dan penjualan balon uda secara ritel. Bahkan, PT BalonUdara Media Unggul mengembangkan pemasaran lewat konsep waralaba. 

Tampaknya media beriklan luar ruangan tak hanya didominasi papan billboard, spanduk, umbul-umbul banner maupun neon box. Media balon udara pelan-pelan mulai banyak diminati. Apalagi media tersebut cukup ampuh untuk mempromosikan berbagai jenis produk dan jasa. Dengan penempatan di udara cukup menarik perhatian ribuan pasang mata yang menyaksikannya.

Ketika papan billboard hanya memberikan tampilan dua dimensi, balon udara mampu menyuguhkan bentuk tiga dimensi dengan ukuran yang beragam serta bentuk-bentuk unik sesuai produk yang diiklankan. Misalnya, ketika sebuah produk minuman ingin beriklan. Maka dengan menggunakan balon udara bisa dibentuk berupa botol kemasan dari produk bersangkutan.

Keunggulan media balon udara sebagai tempat beriklan inilah yang dibidik oleh Hans T. Sebastian yang mendirikan PT BalonUdara Media Unggul. Ia tertarik menjalani bisnis penyewaan balon udara dan penjualan balon ritel karena meski pangsa pasarnya kecil tapi produknya tetap dibutuhkan. Terbukti, setelah empat tahun bisnisnya mulai berkembang. Bahkan pada tahun 1995,  Hans memutuskan untuk menerapkan konsep waralaba untuk BalonUdara.

Berbagai upaya ditempauh antara lain dengan mengikuti workshop franchise di Departemen Perdagangan, belajar prosedur dan hukumnya, setelah itu baru mulai aktif menawarkan balon udara sebagai franchise. Kini outlet BalonUdara sudah tersebar di Jabodetabek, Medan, Palembang, Serang, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Balikpapan, Samarinda dan Manado dengan jumlah total 34 outlet.

Sebagai satu-satunya perusahaan penyewaan dan penjualan balon udara yang diwaralabakan, Hans tidak ingin memberatkan calon mitra dengan sederet persyaratan. Ia hanya menginginkan calon franchisee adalah orang yang berminat menjalani bisnis ini. Pasalnya, dengan modal yang tidak begitu besar dan harga bahan baku yang murah sedangkan omzetnya sedemikian tinggi maka bukan tidak mungkin akan jika banyak orang yang berminat untuk mengambil franchisenya.

Meski peluangnya besar, ternyata masih sedikit yang digolongkan berhasil. Penyebanya, selain   karena pemilik usaha kurang serius menjalaninya juga pengaruh faktor minimnya jaringan. Untuk itu Hans menyarankan agar calon mitra ikut training selama dua pekan agar bagi mereka yang baru mengenal bisnis ini, bisa segera memahami seluk-beluknya.

Kerjasama yang ditawarkan Hans terbilang menggiurkan. Karena franchise fee yang diminta tidak terlalu besar yakni sebesar Rp25 juta dengan masa kerjasama selama 5 tahun. Jika franchisee sudah memiliki jaringan BEP bahkan sudah bisa didapat dalam kurun waktu dua sampai tiga bulan. Berdasarkan perhitungan Hans, omzet yang bisa diraup bisa mencapai Rp60 juta, itu pun franchisee sudah dibebaskan dari royalty fee.
Balon Udara 
Namun, Hans menekankan tidak semua franchisee bisa secepat itu meraih BEP. Jika dirata-rata keseluruhan calon mitra baru bisa balik modal setelah 18 bulan dengan omzet per bulan Rp20juta sampai Rp30juta. "Perbedaannya terletak dari keseriusan tadi, jika mereka tekun mengurusi usahanya kembali modal juga cepat," ujar Hans yang menjabat sebagai Direktur PT BalonUdara Media Unggul.

Jika franchisee yang serius menjalankan bisnis serta memutuskan untuk melanjutkan kembali kontraknya. maka Hans tidak memungut biaya perpanjangan kontrak. "Selama mereka sungguh-sungguh mengurusi usahanya kami tidak membebankan biaya macam-macam, hanya diwajibkan beli material saja. Jika mitra sukses kami juga ikut bangga," tambah Hans. BalonUdara hanya mewajibkan franchisee rutin membeli produk dari franchisor. Jadi, ketika bergabung calon mitra dikenakan biaya sekitar Rp35juta  dengan perincian Rp25juta sebagai franchise fee, Rp6juta sebagai biaya untuk stok bahan baku dan sisanya digunakan sebagai biaya pembelian bahan baku tambahan serta biaya mencarikan franchisee lokasi yang strategis.

Bisnis yang dibangun Hans dengan bermodalkan uang sebesar Rp300ribu serta sebuah balon udara 18 tahun silam itu dijalaninya dengan menerapkan sebuah komitmen “Menciptakan pembeli sekali, menjadi pelanggan seumur hidup”. Maka tak usah heran jika konsumen BalonUdara adalah para pelanggan yang setia. Karena itulah Hans tak pernah khawatir akan kehilangan pelanggan meski bisnis serupa kini mulai marak. Merek BalonUdara yang sudah dikenal luas menjadi nilai plus tersendiri.

Dalam bisnis, persaingan adalah sebuah keniscayaan. Maka, Hans pun tidak mengharamkan adanya persaingan "Kompetitor tetap ada bahkan ada juga perusahaan yang jauh lebih besar dan lebih dulu berdiri," kata pria kelahiran Jakarta 6 Agustus 1961. Namun, Hans punya cara jitu menyaingi langkah para kompetitornya. Yakni terus memberikan inovasi dan meningkatkan distribusi. Untuk itu ia menargetkan dalam sebulan ada dua calon mitra yang bergabung, teruitama mitra dari daerah.

"Ketika perusahaan jasa penyewaan balon udara hanya memiliki sedikit cabang sehingga sulit menyentuh konsumen di pelosok daerah, BalonUdara bisa mengatasinya. Untuk itulah saya terapkan sistem waralaba sehingga konsumen tidak kesulitan mencari jasa sewa balon udara. Misalnya mesin Hans T. Sebastian, PT BalonUdara Media 
Unggul ATM (Automatic Teller Machine) dari sebuah bank yang begitu banyak tersebar, otomatis akan memudahkan nasabahnya," papar Hans. Memang dengan menyebarnya cabang BalonUdara di berbagai daerah, akan memudahkan konsumen menggunakan jasanya. Strategi inilah yang belum dilirik perusahaan besar penyewaan balon udara. Sehingga boleh dikatakan meski pangsa pasarnya hanya 1% sampai 2% saja, BalonUdara tetap eksis ditengah ketatnya persaingan penyewaan dan penjualan balon udara.

Banyak perusahaan ternama dengan merek-merek terkenal memakai jasa BalonUdara untuk mengiklankan produknya. Sebut saja, Dancow yang setia menjadi pelanggannya, belum lagi bank-bank tersohor seperti Bank Mandiri, HSBC sampai perusahaan iklan Matari mempercayakan BalonUdara mengiklankan brand mereka. Tak hanya sampai disitu jasa BalonUdara dimanfaatkan, untuk penjualan balon lateksnya, produk BalonUdara digunakan sebagai media berkampanye sejumlah partai politik. Balon lateks tersebut dicetak lambang partai tertentu dan digunakan sebagai souvenir kampanye.

Produk dari BalonUdara memang tak hanya balon yang menggantung di udara saja tetapi ada berbagai macam jenis sesuai permintaan konsumen. Seperti balon dekor yang banyak digunakan sebagai hiasan ruangan untuk pesta. Balon buket sebagai hadiah pengganti kartu ucapan atau balon remote control yang biasa digunakan di pameran-pameran atau even semacam Indonesian Idol. "Kegunaan produk kita memang tak sebatas balon udara tetapi kita melayani sampai 11 jenis salah satunya balon permainan anak-anak berbentuk labirin atau arena jumping yang biasa ditemukan di mal-mal," pungkasnya.
 
© 2010 Majalah Pengusaha - Referensi Usaha Anda
Read Post | komentar
 
© Copyright JAWA TIMURAN 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all