Kamis, 27 Juli 2017
Gelaran tahunan World Class
Street Fashion Carnival oleh Jember Fashion Carnaval (JFC) dihelat pada 9-13
Agustus mendatang di Alun-alun Jember, Jawa Timur. Perhelatan berskala
international itu memasuki tahun ke-16 dengan mengusung tema "V I C T O R
Y".
Presiden JFC Dynad Fariz menjelaskan "victory" itu artinya kemenangan. Alasan diangkatnya tema ini tidak lain karena diumur 16 tahun, telah menorehkan banyak kemenangan ditingkat dunia, seperti Best National Costume Miss International 2014 di Tokyo, Jepang, Best National Costume Miss Supranational 2014 di Warsawa, Polandia, Best National Costume Miss Universe 2014 di Florida, USA Best National Costume Miss Supranational 2015 di Warsawa, Polandia, Best National Costume Miss Grand International 2016 di Las Vegas Amerika Serikat dan Best National Costume Miss Tourism International 2016 di Malaysia.

Bahkan, sebagai kiblat fashion art wear JFC hanya kalah dengan Notting Hill (USA) dan (Reunion) France pada International Carnaval de Victoria 2016” pada April 2016 lalu yang diselenggarakan di Seychelles-Afrika atas undangan dan dukungan penuh dari Konjen Seychelles. "Banyak sekali yang sudah kami raih, kurang lebih ada sekitar 12-13 penghargaan dan itu semua dari best n best kami ambil jadi tema untuk inspirasi tahun ini," ujar Dynand Fariz.
Fashion art wear nantinya akan didominasi warna hitam. Alasannya, warna hitam dianggap sebagai detail warna dan basic trend fashion art wear sesuai kebudayaan lokal masing-masing provinsi,misalnya dari Bali ada sentuhan dari Bali, dari Borneo ada sentuhan dari Borneo, dari Papua ada sentuhan dari Papua. Bagaimana sentuhan sesuatu menjadi produk art wear, itu tugasnya JFC sehingga yang populer bukan budaya karnavalnya saja melainkan fashion art wear-nya, sehingga ketika melihat show JFC 2017 wisatawan asing yang datang seperti melihat etalase Indonesia. Karena JFC tidak hanya milik Jember melainkan milik Indonesia,"


Seperti tahun sebelumnya, JFC akan mempertunjukkan ribuan kostum nan megah dan spektakuler serta ratusan penari dengan fashion art wear penuh kreasi akan dipertontonkan di catwalk berupa jalan raya sepanjang 3,6 km.
Yang membuat berbeda, JFC 2017 tidak diperagakan oleh model profesional seperti even fashion internasional lainnya melainkan para peraga yang tampil adalah ratusan murid-murid dari setiap sekolah dari berbagai tingkatan dan komunitas di Jember, mereka mengirim tim sekitar 40 murid. Tidak peduli mereka mempunyai kecantikan dan tinggi badan yang luar biasa. "Yang kita pedulikan adalah punya motivasi yang luar biasa sehingga mereka melewati catwalk dengan beban art wear yang dipakai," ujarnya.
Sebagai opening defile JFC 20117 akan menampilkan Sriwijaya Empire dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Dipilihnya Sriwijaya Empire untuk mempresentasikan kejayaan dan masa keemasan kerajaan Sriwijaya di Palembang sebagai kerajaan maritim terbesar di Tanah Air. Sriwijaya Empire akan didukung oleh tim art performer yang didatangkan langsung dari Dinas Pariwisata dan gubernur Sumsel. Penari dari Palembang akan mengawali kontes disaksikan ribuan wisatawan dan media asing yang meliput. "Kami tidak melihat dari sudut pandang yang menonjol, tapi bicara tentang konten tema yang tepat untuk defile opening JFC 2017 ini. Karena Kerajaan Sriwijaya mewakili victory Indonesia," katanya.
Presiden JFC Dynad Fariz menjelaskan "victory" itu artinya kemenangan. Alasan diangkatnya tema ini tidak lain karena diumur 16 tahun, telah menorehkan banyak kemenangan ditingkat dunia, seperti Best National Costume Miss International 2014 di Tokyo, Jepang, Best National Costume Miss Supranational 2014 di Warsawa, Polandia, Best National Costume Miss Universe 2014 di Florida, USA Best National Costume Miss Supranational 2015 di Warsawa, Polandia, Best National Costume Miss Grand International 2016 di Las Vegas Amerika Serikat dan Best National Costume Miss Tourism International 2016 di Malaysia.

Bahkan, sebagai kiblat fashion art wear JFC hanya kalah dengan Notting Hill (USA) dan (Reunion) France pada International Carnaval de Victoria 2016” pada April 2016 lalu yang diselenggarakan di Seychelles-Afrika atas undangan dan dukungan penuh dari Konjen Seychelles. "Banyak sekali yang sudah kami raih, kurang lebih ada sekitar 12-13 penghargaan dan itu semua dari best n best kami ambil jadi tema untuk inspirasi tahun ini," ujar Dynand Fariz.
Fashion art wear nantinya akan didominasi warna hitam. Alasannya, warna hitam dianggap sebagai detail warna dan basic trend fashion art wear sesuai kebudayaan lokal masing-masing provinsi,misalnya dari Bali ada sentuhan dari Bali, dari Borneo ada sentuhan dari Borneo, dari Papua ada sentuhan dari Papua. Bagaimana sentuhan sesuatu menjadi produk art wear, itu tugasnya JFC sehingga yang populer bukan budaya karnavalnya saja melainkan fashion art wear-nya, sehingga ketika melihat show JFC 2017 wisatawan asing yang datang seperti melihat etalase Indonesia. Karena JFC tidak hanya milik Jember melainkan milik Indonesia,"


Seperti tahun sebelumnya, JFC akan mempertunjukkan ribuan kostum nan megah dan spektakuler serta ratusan penari dengan fashion art wear penuh kreasi akan dipertontonkan di catwalk berupa jalan raya sepanjang 3,6 km.
Yang membuat berbeda, JFC 2017 tidak diperagakan oleh model profesional seperti even fashion internasional lainnya melainkan para peraga yang tampil adalah ratusan murid-murid dari setiap sekolah dari berbagai tingkatan dan komunitas di Jember, mereka mengirim tim sekitar 40 murid. Tidak peduli mereka mempunyai kecantikan dan tinggi badan yang luar biasa. "Yang kita pedulikan adalah punya motivasi yang luar biasa sehingga mereka melewati catwalk dengan beban art wear yang dipakai," ujarnya.
Sebagai opening defile JFC 20117 akan menampilkan Sriwijaya Empire dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Dipilihnya Sriwijaya Empire untuk mempresentasikan kejayaan dan masa keemasan kerajaan Sriwijaya di Palembang sebagai kerajaan maritim terbesar di Tanah Air. Sriwijaya Empire akan didukung oleh tim art performer yang didatangkan langsung dari Dinas Pariwisata dan gubernur Sumsel. Penari dari Palembang akan mengawali kontes disaksikan ribuan wisatawan dan media asing yang meliput. "Kami tidak melihat dari sudut pandang yang menonjol, tapi bicara tentang konten tema yang tepat untuk defile opening JFC 2017 ini. Karena Kerajaan Sriwijaya mewakili victory Indonesia," katanya.
Selain "Sriwijaya Empire", opening defile juga dimeriahkan dengan mengusung tema besar VICTORY yang berisi 10 tema unik yang mempresentasikan perjalanan JFC dalam meraih prestasi di level Dunia dalam kategori National Costume yakni Srivijaya Empire, Bali, King of Papua, Mystical Toraja, Siger Crown Lampung, Borneo, Chronicle of Borobudur, Mythical Toraja, Worderful of Betawi dan Unity in Diversity.


Mulai Tanggal 27
Agustus 2015 digelar WOLD CLASS FASHION CARNIVAL antara lain :
KIDS CARNIVAL, 10 Agustus 2017
Diperagakan oleh
anak-anak dengan Costum Carnival, rute Jl. Sudarman (start), Jl. Sultan Agung,
Gajah Mada - LIPPO MALL (finish)
ARTWEAR CARNIVAL, 11 Agustus 2017
Special
performing art FALL WINTER yang akan diperagakan oleh model dengan rute Jl.
Sudarman (start), Jl. Sultan Agung, Jl. Gajah Mada, LIPPO MALL (finish)
WONDERFUL ARTCHIPELAGO CARNIVAL INDONESIA
(WACI), 12 Agustus 2017
Special
performing art keindahan budaya Nasional Indonesia yang dikemas dalam bentuk
karnaval dan akan diperagakan oleh perwakilan propinsi di Indonesia dengan rute
Jl. Sudarman (start), Jl. Sultan Agung, Jl. Gajah Mada, LIPPO MALL (finish)
GRAND CARNIVAL, 13 Agustus 2017
JFC-16 VICTORY
SHOW TIME merupakan acara puncak JFC INTERNATIONAL EXHIBITION. STREET FASHION
dengan catwalk sepanjang Jl. Sudarman (start), Jl. Sultan Agung, Jl.
Gajah Mada , GEDUNG SERBAGUNA (finish)