Selamat Beraktifitas,, Tetap Semangat,, Raih Semua Impian,, dan Jangan Pernah Lupakan Tuhanmu

Pages

Jumat, 03 Desember 2010

Sambal Maut

Hanya iwak pe dan sambal, nyatanya pembeli rela antri di tengah malam.

Tidak percaya? Coba mampir di Sego Sambel Mak Yeye Wonokromo.
Berlokasi di di dekat Darmo Trade Center. Makin lama, antrian pembeli makin mengular. Semua ingin merasakan kelezatan sambal dan penyetan iwak pe yang menjadi andalan warung ini.

Supriyani, yang akrab dipanggil Mak Yeye ini menuturkan, mulai berjualan sejak tahun 1982. Lokasinya saat itu berada di dalam pasar Wonokromo. Hingga kejadian terbakarnya Pasar Wonokromo tahun 1992, Mak Yeye memutuskan berjualan di lokasinya sekarang ini.

Makanan yang menjadi favorit pelanggannya apalagi kalau iwak pe. Ikan pari yang diasap ini disajikan dengan sambal dan tempe goreng sudah membuat banyak orang ketagihan. Dalam sehari Mak Yeye, harus menyediakan iwak pe sebanyak 60 kilogram.

Rahasia kelezatan iwak pe, kata Mak Yeye, karena menggunakan iwak pe yang berkualitas. “Cirinya, tidak pesing dan tidak alot,” jelasnya. Iwak pe jenis ini, sekilonya dihargai Rp 28 ribu.



Jika berkunjung ke warung ini, pastinya Anda harus sabar mengantri, sebab pembelinya selalu ramai. Tapi rasa kesal mengantri segera terlunasi, jika sudah menikmati satu porsi penyetan, yang berisi nasi, iwak pe, telor, tempe dan sambalnya yang ngetop. Harganya Rp 8 ribu.

Soal sambal, di sini Anda bisa requets, kalau tidak suka sambal, tinggal minta ulekan ditambah gula untuk menetralisir rasa pedasnya. Dengan dibantu 10 karyawan, warung ini dijamin buka terus setiap hari. “Tutupnya, malam pertama puasa dan sepuluh hari setelah lebaran , karena mudik ke Jember,” jelas Mak Yeye.

Foto : ANTON KUSNANTO, M-comm
suarasurabaya.net
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright JAWA TIMURAN 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all