Selamat Beraktifitas,, Tetap Semangat,, Raih Semua Impian,, dan Jangan Pernah Lupakan Tuhanmu

Pages

Kamis, 01 Oktober 2009

Kisah Nelayan & Pengusaha





Ini  cerita di pinggir pantai di sebuah dusun nelayan. Pada waktu menjelang makan siang ada seorang Pengusaha yang lagi asyik memperhatikan para nelayan pulang dan menurunkan hasil tangkapan ikan mereka. Para nelayan itu kemudian bersiap-siap untuk pulang ke rumah.

Pengusaha itu mendekat dan bertanya kepada salah satu nelayan, "Wahai Tuan, kalau tidak keberatan, bolehkan saya bertanya apa yang anda lakukan?" Nelayan itu menjawab, "Tuan, saya baru pulang dari melaut, saya senang karena hasil tangkapan ikan hari ini bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup kami. Jadi saya sekarang akan pulang dan makan siang dengan istri saya. Setelah makan siang saya akan tidur siang, nanti sore saya akan bangun dan bermain dengan anak-anak saya. Kemudian petangnya nanti setelah makan malam, saya akan ke gardu pos, bermain gitar sambil minum kopi dan memakan gorengan singkong bersama teman - teman. Hmm… sungguh Tuhan sangat bermurah hati dengan selalu memberi kenikmatan dan keindahan hidup pada hambaNYA"

Pengusaha itu kemudian berkata, "Tuan, apabila tidak keberatan saya ingin memberikan sedikit saran. Saya adalah Pengusaha sukses dan terkenal di Negara ini, dan saat ini saya sedang menikmati berlibur. Jika tidak keberatan, Saya ingin memberikan saran untuk menolong Anda. Bagaimana kalau Anda pergi melaut lagi sehabis makan siang nanti? Dengan begitu Anda dapat menangkap ikan yang jumlahnya dua kali lipat dari biasanya. Dari hasil tersebut Anda bisa mendapat lebih banyak uang. Dan dengan uang itu dalam beberapa bulan Anda bisa memiliki & menggaji pegawai dan serta menambah beberapa perahu lagi, sehingga jumlah ikan yang Anda tangkap menjadi beberapa kali lipat."


"Dengan cara seperti ini dalam kurun waktu 5 atau 6 tahun Anda bisa menjadi juragan besar pemilik armada berpuluh-puluh perahu nelayan. Setelah itu anda bisa memiliki kantor dan beberapa bulan kemudian Anda bisa memindahkan kantor perusahaan Anda ke sebuah kota besar dan melebarkan sayap usaha Anda ke bidang-bidang bisnis lainnya. Sebagai seorang Direktur dari perusahaan besar, Anda bisa menambah pendapatan Anda lebih besar. Kemudian daftarkan perusahaan Anda pada bursa saham dan 'go public' untuk menjaring modal yang lebih banyak lagi. Kemudian Anda beli kembali saham Anda sehingga harganya semakin naik agar nantinya bisa menjual semua saham Anda dengan harga yang lebih tinggi. Setelah itu Anda bisa pensiun dengan nyaman."

"Dalam tempo
lima puluh tahun Anda pasti akan pensiun sebagai seorang milyarder kaya raya, saya jamin itu karena saya seorang Pengusaha sukses dan sangat paham dengan urusan ini." Sang Nelayan tersebut mendengarkan dengan sangat seksama dan penuh rasa hormat. Di akhir pemaparan Pengusaha tersebut, Nelayan itu bertanya, "Tapi Tuan, apa yang akan saya lakukan dengan uang yang sangat banyak nanti?" Pengusaha itu tertegun untuk beberapa saat, ada rasa aneh menyelimuti pikiran Pengusaha ini, kenapa tidak pernah memikirkan rencana bisnisnya sampai sejauh ini. Satu-satunya hal yang terlintas dalam pikirannya adalah bagaimana cara untuk menghasilkan lebih banyak uang, tapi tidak pernah terpikir olehnya untuk apa uang tersebut akan digunakan.

Pengusaha itu kemudian menjawab, "Dengan uang itu nanti Anda bisa pensiun, santai, bisa liburan di kampung nelayan yang tenang dan nyaman, seperti kampung ini contohnya. Anda bisa membeli perahu kecil dan pergi menangkap ikan untuk bersenang-senang di pagi hari dan pulang di siang hari untuk makan siang bersama istri Anda. Kemudian Anda bisa tidur siang dan bermalas-malasan atau bermain dengan anak-anak. Petang harinya Anda bebas pergi kemana saja dan bersenang-senang dengan teman Anda."


Nelayan tersebut menjawab "Tapi Tuan, bukankah itu semuanya sudah saya lakukan seperti saat ini?" Pengusaha itu terdiam dan tidak bisa melanjutkan kata-katanya.


Sahabat seringkali hal ini terjadi, banyak orang memandang remeh warna kehidupan orang lain yang dianggap lebih miskin dan tidak seber-untung darinya. Dan baginya hidup itu harus diisi dengan kerja keras dan menjadi kaya raya, yang dikemudian hari tinggal bersantai menikmati hasil jerih payah dengan kehidupan yang bebas dan bermalas - malasan. Sementara tanpa disadari, apa yang mereka capai dengan  bersusah payah memenuhi waktu hidup mereka dengan segala perjuangan, ternyata pada akhirnya hanya supaya dapat hidup seperti orang miskin.

Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright JAWA TIMURAN 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all